24 November 2012

Jam Tangan Mati


Karya: Azalia Talitha Zahra


Aku memperhatikan seluruh siswa-siswi di kelas ku, sebagian besar dari mereka menggunakan jam tangan.Mengingat kelas kami yang memiliki satu buah jam dinding besar , ingin sekali aku bertanya kepada mereka satu per satu “Apa fungsi kalian menggunakan jam tangan?”. Aku yakin sebagian besar dari mereka akan menjawab “Agar bisa tahu waktu”. Di dalam benakku, waktu bukanlah hal yang harus di ketahui, tapi hal yang harus di hargai dan di manfaatkan.
Aku ingat saat aku sangat membenci waktu karena aku yang beranggapan bahwa waktu tidak memberi kesempatan kepadaku untuk merasakan kebahagiaan dalam jangka panjang. Saat itu aku berfikir bahwa waktu tidak adil, ia berputar sangat cepat saat aku bahagia dan berjalan sangat lambat saat aku dalam masalah. Tapi kini aku tersadar waktu tidak pernah berjalan lebih lambat atau berputar lebih cepat, waktu hanya jalan pada alurnya tersendiri. Hanya saja aku yang tidak memahami waktu, hanya saja aku yang tidak menghargainya.
Mungkin Waktu adalah hal paling tidak pedulian, hal yang selalu berlalu, hal yang sering disepelekan. Aku pernah melewati sedikit titik penting dari waktu , dan saat aku mengejarnya, aku tidak pernah menggapainya, yang aku dapati hal tersebut malah membuatku melewati waktu-waktu lainnya. Kehidupan bagaikan sungai dengan arus yang sangat deras, saat kita memasukinya, kita akan mengikuti arusnya tanpa bisa kembali, kita tidak akan pernah bisa menggapai apa yang sudah kita lewati di masa lalu yang harus kita lakukan saat ini adalah merencanakan sesuatu yang mungkin ada di masa depan, dan melalukan hal yang berguna untuk masa sekarang ini.
Waktu adalah hal terpenting yang pernah ada. Semua hal di muka bumi ini membutuhkan waktu, tanpa adanya waktu, aku bukan siapa-siapa, tanpa adanya waktu , tidak akan ada tulisan ini, tanpa adanya waktu, tidak akan ada kehidupan. Banyak orang berteori “Waktu adalah uang” “waktu adalah ibadah” “waktu adalah setiap nafas yang terbuang” tapi menurutku, waktu bukan lah hal yang dapat di definisikan. Satu hal yang aku yakini semua orang pasti tau apa itu waktu.
Muncul di benakku, beberapa film, kartun atau sinetron yang sering memunculkan tentang alat yang disenbut mesin waktu, dimana alat ini bisa mbawa kita ke masalalu atau masa yang akan datang, bagian aneh dari mesin waktu ini adalah kita dapat mengubah masalalu dan mengetahui masa yang akan datang. Menurutku, mesin waktu tidak akan pernah ada, atau mungkin jika memang mesin tersebut nyata, mesin tersebut tidak seharusnya digunakan, karena waktu bukan hal yang dapat di permainkan.Sudah sepantasnya waktu menjadi hal terkejam di dunia dimana ia hanya melewati orang-orang ntah apa yang sedang mereka rasakan, bahkan kekejaman ini lah yang membuatnya sangat spesial dan harus sangat dihargai.
Banyak orang mempersepsikan bahwa waktu adalah hal terkejam didunia, seperti apa yang aku tuliskan sebelumnya. Tapi, waktu juga merupakan hal terramah dan penolong di seluruh jagad raya, karena waktu adalah obat dari segala sakit hati, kehilangan kepercayaan, kekecewaan dan banyak hal menyangkut perasaan lainnya. Hanya saja manusia yang lebih sering melihat satu kesalahan kecil sehingga melupakan banyak baik besar lainnya.
Kini aku tersadar dari lamunanku, karena seorang teman yang menepuk bahu ku sambil berkata “Ra, Sekarang jam berapa?” ia melihatku dengan tatapan antusias dan aku hanya melihat ke jam tangan yang aku gunakan sambil berkata “Jam aku mati.” Mungkin ia heran mengapa aku menggunakan jam tangan mati, tapi aku punya alasan tersendiri, aku menggunakan jam tangan ini bukan untuk mengetahui pukul berapa sekarang, berapa lama lagi jam pelajaran akan berakhir, atau mungkin untuk terlihat cantik dan kaya dengan jam merk mahal. Aku menggunakan jam tangan agar aku ingat bahwa aku selalu dikejar suatu hal yang tidak nampak namun nyata. Aku di kejar waktu.
Terbangun dari lamunanku yang memikirkan banyak tentang waktu membuatku tersadar, masih banyak lagi hal yang belum aku lakukan. Jika aku terus melanjutkan lamunanku tentang waktu, yang aku lakukan hanya membuang sisa-sisa waktu ku. Maka kini aku beranjak dari tempat dudukku dan berusaha melakukan aktivitas yang dapat aku lakukan sekarang, agar aku tidak menyesal nanti.