27 Desember 2018

I'm not the girl who I show the world

"IYA! JADI GUE ITU..." Carla berseru dengan hebohnya, menceritakan tentang banyak hal yang ia lalui, sepertinya ia sangat bersemangat hari ini. Entahlah, mungkin ia memang sudah merasa nyaman di cafe tersebut. Ia duduk bersama beberapa orang lain yang memang sudah ia kenal dan baru ia kenal hari ini mengelilingi bar pada kafe tersebut, bercanda bersama pemilik serta barista kafe.
"Kok pacarnya dianggurin aja mbak di depan?" Seru seseorang bernama Edo yang baru Carla kenal hari ini, Edo mengenakan kaos Provos yang sesungguhnya juga tidak Carla mengerti, yang ia tau, itu adalah suatu profesi dalam bidang kepolisian. Orang-orang disekitar Carla juga tidak berhenti menggoda Edo, menyuruh Edo untuk menangkap satu persatu manusia criminal disana. Suasana kafe tersebut semakin hangat, dan bertambah ramai ketika kedatangan Carla, entah bagaimana Carla sangat aktif bercanda hari ini, walaupun ia memang sudah mengenal orang-orang disana, baru kali ini ia bersikap seperti ini, tidak berhenti berbicara dan bercanda.
"Apa-apa-apa? Pacar? OMG?? Not even close."
"Mbak Carla mah mana ada pacar." Sambung Ivan seorang barista disana yang memang sudah mengetahui status Carla yang notabenenya adalah pelanggan tetap.
"Heh, heh, heh, Lo jangan asal ngomong ya, gue kan..." Carla segera melototi Ivan namun kalimatnya diputus oleh Kak Vero "Lo kan jomblo karena pilihan ya La!! Pilihan Dia. Hahahahha" Sontak semua orang di sekeliling bar tertawa. "Gila sih lo kak, tiati aja naksir sama gue, gini-gini gue heart taker lo."
Sesungguhnya sepanjang celoteh dan perbincangan bodoh mereka Carla menyadari satu hal, Edo tidak melepaskan pandangan darinya, sepertinya ia senang melihat Carla yang hiperaktif pada malam ini. Carla bersikap tidak mengetahui apapun, ia hanya terus menggoda teman-temannya yang lain, sesekali mengajak Edo berbicara karena Edo yang paling pendiam di kerumunan tersebut. Teman-teman Carla menyatakan bahwa selama ini walaupun Carla sering ke tempat itu, baru hari ini ia bersikap sangat ramai.
Carla melihat Erza membereskan barangnya, Erza yang tadi dikira Edo sebagai pacar Carla yang sedang duduk di luar karena merokok berdiri dan mendekati pintu masuk
"GEEENNDUUUTTTTT" Teriak Carla kepada Erza sambil mencubit kecil perut Erza yang sedikit buncit
"Ga sadar diri woy!" Sambung kak Vero yang langsung disambar dengan tatapan tajam dari Carla. "Maksudnya gue yang gendut jugaa" ia tertawa meledek Carla
"Eh, gue ga kurus emang, tapi menarik." Canda Carla
"Za, Lo apain sih ni anak? Kok aktif banget."
"Woe, dia itu lagi galau woy, makanya bentuknya begitu, dia itu emang gitu kalo galau, kalahan kita mau ngomong sama dia."


***

Carla mencoba merenungi apa yang mendasari ia menjadi seperti tadi, mungkin Erza benar, ia sedang galau, ya memang selama ini itu yang dilakukan Carla, ia akan bercerita banyak hal dari hal yang relevan maupun yang tidak relevan ketika ia sedang galau. Galau? Apa yang Carla galaukan? Ia sudah sangat lama berpisah dengan Roby, setidaknya sudah tidak pantas untuk Carla menggalaukan Roby. Carla menyadari satu hal, ia telah jatuh hati dengan Riyan namun ia tidak yakin Riyan bahkan menyukainya. Riyan tidak hilang timbul, hanya abu-abu.

25 Desember 2018

I like him

I swear, I like him

He make me wonder,
He make me wait,
He make me curious

He say nice words
but He never seems so close

But I like him
Even when I don't know what he feels about me

4 Desember 2018

"And remembering him tear your heart apart, 
so why you keep writing about him?"