28 Januari 2018

I know you hurted, but I did too, and she did too... 
So let's make it all clear, let's stop hurting each other...
I'm sorry.. But you got to let me go...



*Carla...
* Ini gue Sienna...
...
...
Carla sengaja membiarkan pesan Sienna, ia mengatur nafasnya, ia tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang, ia menunggu kabar dari Roby, ia membuka chat room Roby di applikasi lainnya dan mengirimkan pesan pada roby "By... Ini sebenernya kenapa... ?"
...
Carla akhirnya membaca chat Sienna
-iya kenapa?
Belum sempat Carla menutup chat roomnya, ia sudah kembali menerima pesan dari Sienna 
* Hari ini bisa ketemu bentar ga?
- Wah aku lagi di luar kota nih..
* Baliknya masih lama?
- Ya lumayan.. Jum’ad..
* Yauda gue bs nelfon lo aja gak?
- Silahkan ajaa..

*** SIENNA RAHMANDA CALLING***
"Halloh" Carla mengangkat telfon dengan nada ketus

"Maaf sebelomnya La, kalo gue SKSD ato gimana. Dan jujur, sebenernya gue juga gatau apa yang pengen gue omongin ke Lo, disini gue kacau banget gue seharian belom tidur." Sienna berkata lancar walau sedikit diselingi dengan isakkan dan juga mengatur nafas. "Tapi intinya gue mau ngasih tau lo kalo gue udah tau" lanjutnya.

"Terus?" Carla kembali menjawab ketus. Sebenarnya hatinya penuh dengan rasa bersalah, namun baginya menunjukan perasaan bersalah itu bukan tindakan yang tepat saat ini. 

"Jujur gue gak nyalahin Lo, gue tau ini kesalahannya ada di Roby. Walau gue kesel. kesel banget, gue gak ada sedikitpun melontarkan cacian ke lo. Gue gak ada melemparkan sumpah serapah ke lo, jujur gue bener-bener ngarepin lo ketemu yang baek, yang terbaek buat diri lo. Dan disni gue cuma mau ngingetin lo akan hak lo, akan tempat lo dalem keadaan ini. Gue cuma mau ngingetin, Lo cewek, gue cewek, gue harap kita sama-sama bisa ngertiin satu sama lain aja. Gue cuma ngarep lo kooperatif sih." Sienna melanjutkan kalimatnya yang diputus dengan respon Carla yang sangat tidak bersahabat, namun Sienna bisa menjaga emosinya, ia terdengar sangat tenang, kalimatnya terdengar sangat tulus, Carla menahan air matanya, ia merasa sangat bersalah namun disisi lain ia  tidak ingin terdengar lemah. Carla mengatur emosinya, ia kembali menunjukkan suatu sisi keras dan angkuh. 

"Gini sih. Aku cuma berusaha untuk nggak bersikap munafik disini. Aku akan ngomong apa adanya aja, tanpa mandang perasaan kamu ato roby atopun aku sendiri. Aku tau aku salah sien, aku tau keadaan dimana aku ga bisa pergi saat Roby ngedeket adalah kesalahan aku. Aku tau disini aku yang peran antagonis. Dan aku minta maaf soal itu. Aku cuma berusaha jujur sama kamu disini, aku gak bisa menghindari Roby, Aku gak bisa tanpa alasan nggak bales chat dia. Aku tau dimana letak kesalahan aku, aku sadar, dan aku minta maaf. Tapi, aku gak bisa janji aku nggak melakukan kesalahan yang sama. Aku ga janji kesalahan tersebut gak akan terulang lagi. Aku bisa bilang aku gak akan nyari Roby, tapi jujur, kalo Roby nyari aku, aku gak janji gak bales. Karena aku gak bisa." Tara kukuh dengan karakter yang baru saja dibentuknya. Namun ia hanya berkata apa yang seharusnya ia katakan, ia tidak bisa bermulut manis mengataka "Iya aku minta maaf sien, gue gak akan lagi ngehirauin Roby." Kenyataannya ia masih tidak bisa menghindari Roby.

***
**New Message Arrived**
Carla bergegas membuka handphonenya. Tentunya ia hanya menpop-up chat tersebut, ia tidak ingin terlalu cepat membaca dan membalas semua orang, hanya beberapa orang tertentu, orang-orang penting. Namun ia mendadak tersenyum melihat orang yang mengiriminya pesan. 
OoBy : La udah di rumah?
Carla buru-buru membala pesan Roby, ia baru ingat ia belum membalas pesan yang sebelumnya, karena sedang sibuk mengurus skripsinya. 
Carla : Maafin By, Aku baru sempet pegang hp, dr tadi ngetik ga karuan banget 

Carla tersenyum, ia tidak menyangka akhirnya ia dan Roby berhasil melewati hal ini, situasi sulit yang mereka ciptakan sendiri. Setelah keputusan Roby yang memilih Carla dari pada Sienna, Carla juga memutuskan untuk mementingkan perasaannya diatas namanya dan pandangan orang lain. Keadaan sulit akhirnya telah mereka lewati. 

**OoBy Calling**
***

"Gue mungkin jahat Sien, tapi gue gak munafik. Gue tau gue salah dan gue minta maaf. Gue tau Lo sakit. Tapi Lo harus tau gue juga. Dan gue juga berharap Lo ketemu sama orang yang sayang sama Lo, dan bisa Lo sayang. Dan kalo orang itu emang Roby, gue bakal ngeiklashinnya kok. Gue sayang sama Roby sienn, cuma gue gak bisa maksa orang buat sayang sama gue. Gue tau lo baik. Maaf gue nyakitin Lo."